Robohnya ketahanan nasional akibat guncangan ketahanan pangan
Robohnya
ketahanan nasional akibat guncangan ketahanan pangan
Ketahan nasional berlapis ini merupakan
system ketahanan yang dimaulai dari pribadi (individu) masing masing yang
selanjutnya yaitu ketahanan keluarga, ketahanan wilayah, hingga ketahanan
nasional. Sedangkan ketika berbicara tentag ketahanan pangan indonesia maka dalam
UU No. 18 tahun 2012 tentang pangan disebutkan bahwa “Kondisi terpenuhinya
pangan bagi Negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya
pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata,
dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya
masyarakat, untuk dapat sehat, aktif, produktif secara berkelanjutan”. Seperti
yang kita ketahui bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar dari setiap individu.
Ketidakseimbangan produksi dengan konsumsi pangan akan mengganggu stabilitas
ketahanan pangan Indonesia. Bila stabilitas ketahanan pangan Indonesia
terganggu maka akan berdampak pula pada ketahanan ekonomi hingga ketahanan
nasional. Seperti permasalahan yang pernah terjadi di Indonesia pada tahun
1997/1998 yaitu masalah krisis moneter
yang salah satunya adalah meroketnya harga beras pada saat itu. Sehingga
gangguan ketahanan pangan ini memicu kerawanan sosial yang membahayakan
stabilitas ketahanan ekonomi dan juga nasional.
Indonesia dikenal sebagai Negara
agraris dimana kaya akan lahan dan juga mayoritas penduduknya bertani atau menyandang profesi sebgai
petani. Maka Indonesia pastilah kaya akan sumber daya pangan. Namun petani
petani tradisional yang belum memahami teknologi dibidangnya tentunya akan
kewalahan mengimbangi peningkatan jumlah penduduk yang ada di Indonesia.
Keterbatasana teknologi membuat mereka juga terbatas dalam memproduksi bahan
pangan. Namun bila kita pahami lagi
dilihat secara teknis yang menyebabkan rendahnya produktivitas pangan ini ialah
sumber daya manusia itu sendiri. Maka langkah awalnya harus memperbaiki SDM itu
sendiri sebagai bentuk awal dalam memperbaiki produksi pangan. Pemahaman atas
perkembangan teknologi yang ada merupakan hal yang sangat penting. Kita tidak
boleh menutup mata akan hal itu, seolah olah teknologi pada era globalisasi ini
hanya berdampak buruk, padahal bila kita mampu menggunakanya secara bijak
tentunya akan sangat berguna bagi kita individu mupun Negara Indonesia ini.
Rendahnya produksi pangan juga
membuat beberapa permasalahan baru. Kelaparan, sebagian banyak dari warga
Negara Indonesia masih mengalami kelaparan . tidak hanya karena rendahnya
produksi pangan namun, jangkauan akses bahan pangan juga menjadi sebab adanya
permasalahan kelaparan ini. Daerah daerah yang masih terbilang jauh dari kota
maupun desa atau biasa kita sebut daerah pedalaman tentunya akan sangat sulit
menjangkau bahan pangan yang tersedia di kota. Mereka anak bangsa yang tinggal
dipedalaman tenttunya hanya memanfaatkan hutan dan kebun menjadi sumber pangan
mereka. Sayangnya bila keseimbangan sumber daya alam di tempat mereka terganggu
maka mereka juga akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhanya. Maka harapan satu
satunya adalaha adanya pemerataan pangan bagi seluruh rakyat Indonesia baik di
perkotaan di pedesaan dan juga di daerah pedalaman.
Seperti yang sudah dipaparkan diatas
bahwa meningkatnya jumlah individu yang tidak terpenuhi kebutuhan pangannya
akan mengganggu ketahanan nasional. Maka pemerintah juga selalu berupaya untuk
menjaga ketahanan pangan maupun nasional dengan berbagai cara. Meningkatkan
produksi beras merupakan salah satu upaya yang dilakukan dilakukan pemerintah
bila produsen beras dalam negeri belom mampu mencukupi kebutuhan penduduk yang
kian meningkat tinggi. Salah satunya yaitu dengan cara mengimpor beras dari
luar negri. Hal ini bila dipandang sebelah mata memang seolah tidak mencitai
produk dalam negri namun bila ditimbang kembali apakah hanya dengan
menggantungkan produksi dalam negri kebutuhan pangan dapat terpenuhi.
Pemantauan jumlah impor ini juga perlu di monitoring secara kontinyu agar tidak
melebihi batas yang dibutuhkan sehingga mengalahkan pasar produk sendiri.maka
dalam melaksanankan ketahanan nasional berlapi marilah kita mulai dari diri
kita sendiri yang bijak dalam mengelolah kebutuhan pangan sehingga mampu turut
serta menjaga ketahanan pangan Indonesia dan juga ketahan nasional.
Tidak ada komentar: